Halloween di Indonesia
Kita sudah memasuki bulan Desember, namun apakah masih ingat tentang Halloween? Halloween adalah tradisi perayaan malam 31 Oktober di negara-negara berbahasa Inggris. Pada hari ini anak-anak berpakaian aneh berkeliling dari pintu ke pintu meminta permen atau coklat, sambil berkata "beri kami permen atau kami jahili". Halloween biasanya identik dengan setan, tukang sihir, hantu Goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan lain dari kebudayaan Barat. Namun di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun. Halloween juga disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween. Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan".
Di belahan bumi beriklim sejuk, perayaan Halloween berlangsung di musim apel. Salah satu makanan Halloween adalah apel karamel (apel yang dicelup ke dalam cairan gula). Hidangan lain yang lekat dengan tradisi Halloween adalah pai labu, sari buah apel (minuman cider), candy corn, bonfire toffee, candy apple, dan permen yang dibungkus dengan warna-warni Halloween (oranye, coklat, atau hitam).
Bagi anak-anak di Amerika, Halloween berarti kesempatan memakai kostum Halloween dan mendapatkan permen, sedangkan bagi orang dewasa adalah kesempatan berpesta kostum. Bagi pedagang eceran di Amerika, Halloween berada di urutan kedua di bawah hari Natal sebagai perayaan yang paling yang menguntungkan. Di Indonesia, pesta Halloween ini diperingati sama halnya dengan yang dilakukan oleh orang dewasa di Amerika yaitu adanya pesta kostum, namun tujuannya bukan untuk menjahili melainkan untuk berkumpul bersama teman - teman dan berpesta.