Sunday, November 30, 2008

Wisata Kuliner "Ongis Nade"

Warung Bu Haji Arema
Warung Bu Haji – Arema merupakan salah satu warung makan yang menggunakan bahasa walikan, beralamat di Jalan KH.Ahmad Dahlan. Warung ini berdiri sejak tahun 1980-an dan memiliki berbagai macam masakan sapi. Keunikan warung ini menggunakan menu dengan bahasa walikan.
Oges adalah bahasa gaul untuk sego, yang berarti nasi. Berbagai macam menu makan dihidangkan, Indosiar yang berarti ikan laut, imut – imut yaitu cumi – cumi. Ada lagi menu spesial yaitu sapi menek pring (sapi naik pohon bambu) yang artinya sate sapi. Bukan hanya bahasa sopan yang digunakan, tapi juga ada IREX, jangan berpikir macam – macam terlebih dulu, IREX disini adalah terong balado. Terong balado ini disebut IREX karena pedas dan jika orang makan maka akan langsung berkeringat.
Selain menu makanan yang menjadi walikan, menu minuman juga menjadi walikan didalam warung ini. Het yang berarti teh, kujek yaitu jeruk, het sanap yang berarti teh panas, ipok yang berarti kopi ataupun minuman dengan nama buah – buahan, itu adalah juice.
Warung ini buka pada pukul 09.00 dan paling laris adalah saat makan siang, dari turis sampai warga asli. Indonesia dikenal dengan ramah tamahnya, warung inipun terkenal dengan ramah tamahnya, sapaan awal yang terucap dari penjual makanan ini adalah ”Halo papi mami”, ”Halo sodara”, ”Halo mertua” atau ”Blom aku service yo?” Sapaan ini dapat membuat siapa saja yang berada di warung Bu Haji ini tertawa terbahak – bahak dan merasa dekat dengan semua hal yang berhubungan dengan warung ini.

Serba - Serbi Osob Kiwalan "AREMA"


Osob Kiwalan ( Boso Walikan ) Arema

Dahulu bahasa walikan ( bahasa yang dibalik ) yang digunakan di Malang, diucapkan oleh para pejuang, namun pada sekarang ini bahasa walikan diigunakan oleh para preman. Tujuan sebenarnya bahasa walikan pada jaman dahulu untuk memperjuangkan nasib orang – orang kecil. Para pejuang menggunakan bahasa walikan ini untuk mengelabuhi Belanda. Bahasa ini ada pada tahun 1930-an. Jangan salah, bukan bahasa Jawa ataupun Indonesia saja yang dijadikan walikan, tetapi juga bahasa Madura, Arab dan Inggris.

Contoh bahasa walikan yang digunakan adalah
kata benda:
- adapes : sepeda
- rotom : motor
- libom : mobil
- utapes : sepatu
- landas : sandal
- soak : kaos

nama tempat:
- hamur : rumah
- ngalam : malang
- ayabarus : surabaya
- arudam : madura
- amalatok : kotalama
- rajajowas : sawojajar

nama makanan/minuman:
- oges : sego
- lecep : pecel
- ipok : kopi
- oskab : bakso
- itor : roti

kata kerja:
- ngayambes : sembahyang
- rudit : tidur
- nakam : makan
- halokes : sekolah
- hailuk : kuliah
- ngalup :pulang
- ladub : budal ( berangkat )
- rekem : meker ( berpikir )
- uklam : mlaku ( jalan – jalan )
- utem : metu ( pergi )
- ibar : rabi ( menikah )
- kolem : melok ( ikut )
- helom : moleh ( pulang )

kata sifat/keterangan/predikat:
- tahes : sehat
- sinam : manis
- ewul : luweh ( lapar )
- kadit : tidak
- itreng : ngerti
- kipah : apik/bagus
- kewut : tuwek ( tua )
- ngewes : seweng ( sinting )
- licek : kecil
- komes : semok ( montok )
- nayamul : lumayan

kata sebutan:
- sam : mas ( kakak )
- ayas : saya
- umak : kamu
- kodew : wedok ( perempuan )
- nganal : lanang ( laki-laki )
- ngonceb : bencong ( banci )
- ojob : bojo ( pacar / pasangan hidup )
- tenyom : monyet
- sukit : tikus
- ongis nade : singo edan ( lambang Malang )
- nawak : kawan

kata tanya/sebut:
- orip : piro ( berapa )
- oyi : iyo ( iya )

nama orang:
- tigis : sigit
- uyab : bayu
- suga : agus



Monday, November 24, 2008

Wisata Kuliner "Bakso dibakar?"

Bakso Bakar - Malang

Bakso bakar Pak Man sangat terkenal di Malang dan bakso pertama berdiri dibelakang SMA.Salahuddin (dekat Claket 21-Malang). Menurut cerita, Nurul Arifin sangat menyukai bakso ini dan harus makan bakso bakar Pak Man jika berada di Malang. Bakso bakar Pak Man ini berdiri sejak tahun 1965 dan mulai membuka cabang pada era reformasi. Cabang yang dibuka selalu mengikuti jejak akarnya, yaitu dekat area sekolah, ada cabang didekat sekolah Santo Yusuf (Waing), Blimbing-Malang ataupun didepan SMP 2 (daerah Pasar Besar, Malang)

Rasa bakso bakar Pak Man dapat disesuaikan dengan selera, ada rasa pedas, sedang atau tidak pedas. Pilihan bakso untuk dibakar juga ada bakso halus dan bakso urat. Rasa bumbu bakarnya juga seperti barbeque dan hal itu membuat ketagihan bagi setiap orang yang membeli. Apalagi disajikan bihun gratis untuk menambah nikmatnya bakso bakar ini. Harga sepuluh bakso bakar hanya Rp 15.000,00.

Selain bakso bakar, Pak Man juga menyediakan bakso tanpa dibakar, namun hanya tersedia tahu dan bakso bulat. Walaupun bakso Malang terkenal atau identik dengan adanya bakwan Malang, tetapi Pak Man membuat baksonya tanpa bakwan Malang. Buktinya, bakso bakar Pak Man tetap laris untuk dimakan langsung maupun oleh-oleh. Bakso bakar Pak Man dapat bertahan sampai dua hari, tapi harus dipanaskan terlebih dahulu kemudian dapat disantap lagi. Walaupun demikian, bakso bakar Pak Man ini bebas dari pengawet.

Saat saya datang untuk menikmati bakso bakar ini, ada keluarga yang membeli bakso sampai 75 bakso untuk dibawa ataupun dimakan dalam perjalanan pulang ke Surabaya. Banyak sekali penggemar bakso bakar Pak Man, jadi jika Anda datang ke Malang, jangan lupa mampir ke bakso bakar Pak Man.




Saturday, November 15, 2008

"Banjir Ibukota"


Banjir Terus Menggenangi Ibukota

Memasuki awal bulan November, ibukota Jakarta dan sekitarnya mulai diguyur hujan serta angin kencang seperti pada 10 november 2008, hujan yang terus disertai angin kencang ini membuat beberapa daerah tergenang banjir. Daerah pemukiman yang tergenang banjir antara lain adalah pemukiman di dekat apartemen di kawasan KH Mas Mansyur( Jakarta Pusat) dan Kebon Jeruk (Jakarta Barat), dipastikan genangan air akan terus bertambah jika hujan tidak kunjung berhenti. Selain itu hujan deras juga menyebabkan beberapa pohon tua tumbang. Oleh sebab itu masyarakat diharapkan waspada dan bersiap-siap atas kemungkinan terjadinya bencana yang mungkin saja terjadi akibat hujan yang deras tersebut.